Membaca Sayyidina Muhammad dalam tasyahhud saat shalat diperbolehkan menurut fatwa 3 madzhab. Sementara dalam Madzhab Hanabilah tidak dianjurkan membaca Sayyidina dalam shalat namun diperbolehkan membaca Sayyidina di luar shalat.
- Madzhab Malikiyyah
وَذَكَرَ عَنْ الشَّيْخِ عِزِّ الدِّينِ بْنِ عَبْدِ السَّلَامِ أَنَّ الْإِتْيَانَ بِهَا فِي الصَّلَاةِ يَنْبَنِي عَلَى الْخِلَافِ هَلْ الْأَوْلَى امْتِثَالُ الْأَمْرِ أَوْ سُلُوكُ الْأَدَبِ ؟ ( قُلْت ) وَاَلَّذِي يَظْهَرُ لِي وَأَفْعَلُهُ فِي الصَّلَاةِ وَغَيْرِهَا الْإِتْيَانُ بِلَفْظِ السَّيِّدِ وَاَللَّهُ أَعْلَمُ . (مواهب الجليل في شرح مختصر الشيخ خليل - ج 1 / ص 69)
“Dia menyebutkan dari Syaikh Ibnu Abdissalam bahwa menambah ‘Sayyid’ dalam shalat didasari perbedaan pendapat apakah yang utama mengikuti perintah Nabi atau melaksanakan etika? Saya berkata: Yang jelas bagi saya dan yang saya lakukan di dalam shalat atau lainnya adalah menyebut ‘Sayyid.” (Mawahib al-Jalil 1/69)
- Madzhab Syafi'iyyah
ﻭاﻷﻓﻀﻞ اﻹﺗﻴﺎﻥ ﺑﻠﻔﻆ اﻟﺴﻴﺎﺩﺓ ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻟﻪ اﺑﻦ ﻇﻬﻴﺮﺓ ﻭﺻﺮﺡ ﺑﻪ ﺟﻤﻊ ﻭﺑﻪ ﺃﻓﺘﻰ اﻟﺸﺎﺭﺡ
Yang utama adalah membaca Sayyid seperti yang disampaikan oleh Ibnu Dzahirah dan dijelaskan oleh sekelompok ulama. Syaikh Al-Mahalli memfatwakan hal itu. (Nihayatul Muhtaj, 1/530)
- Madzhab Hanafiyyah
وَنُدِبَ السِّيَادَةُ لِأَنَّ زِيَادَةَ الْإِخْبَارِ بِالْوَاقِعِ عَيْنُ سُلُوكِ الْأَدَبِ فَهُوَ أَفْضَلُ مِنْ تَرْكِهِ ، ذَكَرَهُ الرَّمْلِيُّ الشَّافِعِيُّ وَغَيْرُهُ (رد المحتار - ج 4 / ص 91)
“Dianjurkan membaca ‘Sayyid’, karena menyampaikan realitas adalah bentuk etika yang sebenarnya. Hal ini lebih utama daripada meninggalkannya. Disampaikan oleh Ramli al-Syafi'i dan lainnya” (Ibnu Abidin, Rad al-Mukhtar, 4/91)
- Madzhab Hanabilah
ﻭﺫﻛﺮ اﻟﺤﺎﻓﻆ اﻟﺴﺨﺎﻭﻱ ﻓﻲ ﺁﺧﺮ اﻟﺒﺎﺏ اﻷﻭﻝ ﻣﻦ اﻟﻘﻮﻝ اﻟﺒﺪﻳﻊ ﻛﻼﻣﻪ ﻭﺫﻛﺮ ﻋﻦ اﺑﻦ ﻣﻔﻠﺢ اﻟﺤﻨﺒﻠﻲ ﻧﺤﻮ ﺫﻟﻚ (مواهب الجليل في شرح مختصر الشيخ خليل - ج 1 / ص 69)
"Pendapat yang pertama (membaca Sayyidina di luar shalat dan tidak membaca Sayyidina dalam shalat) disampaikan oleh Al-Hafidz as-Sakhawi dalam Al-Qaul al-Badi' dan Ibnu Muflih al-Hanbali" (Mawahib al-Jalil 1/69)
Al-Azhar yang juga memfatwakan "Boleh membaca Sayyidina saat shalat" merilis dalam web Dar al-Ifta' nama-nama ulama yang membolehkan:
Syafi'iyah: Izzuddin bin Abdissalam, Ar-Ramli, Ibnu Hajar al-Haitami, Al-Mahalli, As-Suyuthi, Ibnu Dzahirah, Asy-Syarqawi, Al-Qulyubi.
Malikiyah: Ibnu Atha' as-Sakandari, An-Nafrawi, Sayid Ahmad Zaruq, Al-Ayyasyi, Al-Harusyi dan Al-Hattab.
Hanafiyah: Ibnu Abidin, Al-Hashfaki, Al-Halabi, dan Ath-Thahthawi.
Ma'ruf Khozin, Aswaja NU Center Jatim (Nahdliyin mengamalkan, dalilnya kami sampaikan)
(Sumber dari: ngaji.web.id)
0 Response to "Diperbolehkan Membaca Sayyidina Muhammad Dalam Tasyahhud"
Posting Komentar