Menyorot Kekeliruan Ajaran MA'RIFATULLAH WA MA'RIFATURRASUL dalam Kitabnya "Risalah Waliyullah Dan Wasiat Akhir" [Bedah Buku]








Sebelum masuk kepada pembahasan ada baiknya kita perhatikan perkataan para imam ahlus sunnah berikut :






- وكل علم إدعاه العباد من علم الباطن لم يوجد في الكتاب ولا في السنة فهو بدعة وضلالة لا ينبغي لأحد أن يعمل به ولا يدعو إليه


Setiap ilmu batin yang diaku-aku oleh hamba yang tidak terdapat dalam Kitabullah dan Sunnah, maka itu adalah bid’ah dan sesat. Tidak pantas bagi seseorang untuk mengamalkannya dan mengajak kepadanya. (Imam Al Barbahari dalam Syarhus Sunnah No. 102)

Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata:






“Apabila kalian melihat seseorang
berjalan diatas air atau terbang di udara maka janganlah mempercayainya
dan tertipu dengannya sampai kalian mengetahui bagaimana ia dalam
mengikuti Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam. Jika amalannya sesuai
as sunnah [tidak melakukan kebid'ahan, kesyirikan, kekufuran, kefasikan, pent],
maka ia wali Allah, namun jika amalannya tidak sesuai dengan as sunnah,
maka ia adalah wali syaithan”. (A’lamus Sunnah Al Manshurah hal. 193)



--------------------------------------------------------------------------------------

Sekarang kita masuk pada pembahasan;








Riwayat Guru Makrifat




RIWAYAT HIDUP SINGKAT



Tuan
Guru Syekh KH. Muhammad Saman Al-Banjari pengamanah mutlak Ilmu
Ma’rifatullah Wa Ma’rifaturrasul pengarang kitab “AWALUDDIN” lahir di
Astambul Martapura Kalimantan Selatan pada tanggal 11 Maret 1919 dari
seorang Ayah bernama Gusti Muhammad Saleh Bin Tuan Guru Matasin Bin Tuan
Guru Muhammad Ali Binti Syafiah Binti Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari
dan seorang Ibu bernama Antung Sawiyah Bin Gusti Gantung Bin Pangeran
Syaidullah. Beliau adalah anak bungsu dari lima bersaudara yaitu: 1).
Antung Jainur, 2). Gusti Mahrus, 3). Gusti Masran, 4). Gusti Salman dan
5). Gusti Masnun (Nama beliau diwaktu kecil).





Kehidupan beliau diwaktu kecil berjalan lancar penuh kedamaian di bawah
asuhan kedua orang tua beliau. Ketika berusia tujuh tahun ibunda yang
sangat beliau cintai yang selama ini menjadi tempat mengadu dan bermanja
dipanggil kehadirat Allah Rabbul Jalil. Maka selanjutnya beliau diasuh
oleh nenek beliau sampai usia 13 tahun. Kemudian nenek kembali pula
kehadirat-Nya. Seterusnya diasuh oleh Paman beliau sampai dengan
dewasa.Pada tahun 1944 di jaman penjajah Jepang menjadi laskar Jepang,
Heiho. Sampai dengan tahun 1945 sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI
tanggal 17 Agustus 1945, bersama kawan-kawan melarikan diri dari Heiho
setelah membunuh tujuh orang Jepang. Bersama dengan kawan-kawan pada
tahun 1947 bergabung dengan pasukan revolusi mempertahankan kemerdekaan
yang ingin direbut kembali oleh penjajah Kolonial Belanda.Pada tahun
1950 menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) dengan pangkat Sersan
Mayor Batalyon 602 Kompi IV Lambung Mangkurat sebagai Komandan Pleton
II, dan kemudian berhenti pada tahun 1953 dari Dinas Ketentaraan.
Ditahun 1950 ini pula beliau memperoleh jodoh dan menikah dengan seorang
wanita bernama Fatimah Binti Abdul Muthalib di Tarakan. Dari perkawinan
ini melahirkan putra putrid sebanyak tujuh orang yaitu: 1). Norma, 2).
Nosyehan, 3). Muhammad Syamsuri, 4). Muhammad Syamsiar, 5). Galuh
Srikandi, 6). Rukiah, 7). Hendra Negara.Antara tahun 1953 sampai dengan
tahun 1956 setelah berhenti dari Dinas Ketentaraan hidup beliau tidak
menentu, melakukan berbagai macam pekerjaan untuk menghidupi keluarga
(anak dan istri). Mencari penghidupan ke negeri tetangga seperti ke
Tawau, Sabah, Malaysia bahkan sampai ke Filipina. Kemudian atas kehendak
Allah Rabbul Jalil pada tahun 1956 beliau memperoleh limpahan ilmu
secara LADUNI, melalui Datuk Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari. Mula-mula ilmu yang diperoleh yaitu tujuh mata pelajaran pokok Ma’rifah yaitu:





1. Mengenal Diri, 2. Mematikan Diri Sebelum Mati, 3. Kesempurnaan Dua
Kalimah Syahadat, 4. Dzikrullah, 5. Istinja 6. Junub, dan 7. Tanda-tanda
Sakarul. Sejak tahun 1957 ilmu yang diperoleh, mulai diajarkan kepada
orang-orang sekitar tempat tinggal di Tarakan, dari rumah ke rumah
seorang diri. Kemudian pada tahun 1960 dengan Rahmat dan Ridho Allah
beliau kembali secara Laduni diperkenalkan pada Dzat-Nya yang bersifat
Laisa Kamisylihi Syai’un secara langsung tanpa melalui mahluk. Maka
mulaipada tahun 1960 ini ditambah satu mata pelajaran yaitu mengenal
dzat Allah Rabbul Jalil dan Ilmu ini dinamakan “ AWALUDDIN MA’RIFATULLAH
WA MA’RIFATURRASUL” hingga sampai sekarang ini. Dalam perkembangannya
dari tahun ke tahun sampailah beliau ke negeri tetangga Malaysia untuk
mengajarkan ilmu yang ada pada diri beliau khususnya Tawau, Kota
Kinbalu, dan sekitarnya di Sabah bahkan sampai ke Brunai Darussalam
sehingga sampai dengan sekarang ini murid-murid beliau ribuan jumlahnya.
Selama kurun waktu 1980 sampai 1990-an beliau bolak balik
Tarakan-Samarinda untuk mengunjungi putra beliau yang berdomisili
menetap di Samarinda, kesempatan ini beliau gunakan untuk mengajarkan
ilmu Ma’rifatullah Wa Ma’rifaturrasul kepada orang-orang musli yang
ikhlas mau belajar kepad beliau sehingga lambat laun di Samarinda pun
mulai banyak pula murid-murid beliau. Pada tahun 1995 beberapa murid
yang menyadari perlunya sebuah organisasi untuk melaksanakan pengajian,
berhimpun dan bersepakat membentuk Majelis Ta’lim Ma’rifatullah Wa
Ma’rifaturrasul Cabang Samarinda. Sedangkan pusatnya di Tarakan. Sejak
tahun 1997 beliau menetap di Samarinda dan Pusat Majelis Ta’lim
Ma’rifatullah Wa Ma’rifaturrasul dipindahkan ke Samarinda.



Note:

Dikutip dari Buku Awaluddin Ma'rifatullah Wa Ma'rifaturrasul - Tuan Guru
Syekh KH. Muhammad Saman Al-Banjari oleh: Sugeng, Ihwanul Ma'rifah.
Sumber :
http://sugeng-arianto.blogspot.com/2008/04/riwayat-guru-makrifat.html

__________________________________________



Buku ini sangat banyak mengandung kesalahan. Saya hanya membahas sebagian kecil saja dari kesalahan-kesalahan tersebut dari buku yang covernya berwarna hijau saja. Sebenarnya buku yang covernya berwarna kuning bahkan lebih fatal kesalahan isinya.




Salah satu contoh yang fatal dalam buku yang bercover kuning. Ayat al Qur'an Surat Az Zaariyat : 21, diartikan dengan seenaknya saja dengan arti : AKU ADA DALAM KAMU, APAKAH KAMU TIDAK MELIHAT. Padahal ayat tersebut terkait dengan ayat sebelumnya;




وَفِي الأرْضِ آيَاتٌ لِلْمُوقِنِينَ وَفِي أَنْفُسِكُمْ أَفَلا تُبْصِرُونَ

yang artinya : "Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan?" (QS. Az Zaariyat : 20-21)






Sekarang marilah kita melihat apa yang tertulis di dalam kitab atau buku yang berwarna hijau tersebut;



1. Mencari Rahmat, Syafa'at, Berkat, Karomah dan Mu'jizat [ lihat kitab pada halaman. 9]



* Rahmat



Rahmat ialah suatu karomah yang diberikan Allah kepada kekasih-Nya.
Adapun berkat ini terletak pada mulut seorang Aulia Allah yakni air liurnya.
Nah, kalau kita ingin air liurnya atau ludahnya maka kita minta dulu
ridhonya kemudian bukalah mulut kita, ingat yang kita ucapkan : Bismillah Allahu Akbar



* Syafa'at



Adapun berkat ini terletak pada telapak kaki seorang kekasih Allah. Dan apabila kita diizinkan untuk mencium telapak kakinya maka kita ucapkanlah : Subhanallah Allahu Akbar, maka ciumlah telapak kakinya. Inilah suatu karomah yang Allah berikan kepada kekasih-Nya.



* Berkat



Adapun berkat ini suatu karomah yang Allah berikan melalui telapak tangan kekasih-Nya. Apabila kita mencium tangan seorang Waliyullah maka kita ucapkanlah : Alhamdulillah Allahu Akbar, kemudian kita ciumlah telapak tangannya.



* Karomah dan Mu'jizat



Adapun kedua unsur di atas ini adalah suatu kelebihan seorang Waliyullah
yang Allah berikan kepadanya, kemudian Allah kirimkan Ruhun Minallah
padanya. Ini suatu keistimewaan bagi seorang waliyullah. Apabila kita
dapat mencium pusatnya
maka kita harus ucapkan : La haula wala quwwata illa billahil aliyil
aziem, dan apabila kita dapat memegang sulbinya yang diucapkan : Allahu Akbar.



Lihat pada halaman 12;



Saya [pengelola blog] katakan; Kitab ini mengutip ajaran AL HALLAJ, : "Bermula dari kebesaran hakikat insan itulah UJUD ALLAH yang sebenarnya, puji bagi ke-Esaan hakikat insan semata-mata".





Selanjutnya, silahkan lihat pada kitab tersebut halaman 14- 16;



Kekeliruan kitab ini memuat beberapa keterangan [ yang dianggap hadits ] ;



Sebelum dunia dijadikan Nur Muhammad sudah
ada, segalanya dijadikan melalui Nur Muhammad, Segalanya dijadikan
melaui Dia, dari segala yang ada, tak satupun dijadikan tanpa Dia.
(Kitab Daqoiqul Akbar – Al Imam Abdurrahman bin Ahmad Qodhi)



Bandingkan juga dengan Hadits-hadits palsu ( مَوْ ضُوْع ) dan Hadits yang tidak jelas asal usulnya ( لاَ اَصْلَ لَهُ ) di bawah ini !



إِنَّ اللهَ خَلَقَ رُوْحَ النَّبِي صَلىَ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ
زَاتِهِ وَ خَلَقَ العَا لَمَ بِأَسْرِهِ مِنْ رُوْحِ محُمَّدٍ صَلَى اللهُ
عَلَيْهِ وَ سَلَّم



"Bahwa Allah menjadikan Ruh Nabi
Muhammad ( Nur Muhammad ) daripada Dzat-Nya. Dan dijadikan Alam
seluruhnya dari pada Ruh Nabi Muhammad (Nur Muhammad)"
( Al Hadits, tidak diketahui bagaimana Matan dan Sanadnya ? )



خَلَقْتُ الأَ شْيَاءَ ِلأَجْلِكَ وَخلَقْتُكَ ِلأَجْلِى



"Aku jadikan sesuatu adalah karenamu ya Muhammad, dan aku jadikan kamu adalah aku"



أَنَا مِنَ اللهِ وَالمُؤْمِنُوْنَ مِنِّى



"Aku yang pertama dijadikan, (yakni Nur Muhammad), dan sekalian mu'min adalah daripadaku"



اَوَّلُ مَا خَلَقَ اللهُ نُوْرُ نَبِيِّكَ ياَ جَابْر



" Pertama yang dijadikan Allah adalah Cahaya Nabimu (Nur Muhammad), Wahai Jabir "



خَلَقْتُ نُوْرَ مُحَمَّدٍ إِثْنَى اَلْفِيْنَ سَنَةٍ قَبْلَ خَلَقْتُ آ دَمَ



"Kujadikan Nur Muhammad 2000 tahun sebelum kujadikan Adam"



اِنَّ اللهَ قَبَضَ قَبْضَةً مِنْ نُوْرِهِ فَقَالَ لَهَا : كُوْنِي مُحَمَّدًا



"Sesungguhnya Allah menggenggam segenggam cahaya, lalu berfirman, Jadilah engkau Muhammad" !



لمَاَّ اقْتَرَفَ آدَمُ الْخَطِيْئَةَ قَالَ : يَا رَبِّ أَسْاءَ لُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدِ لِمَا غَفَرْ تَ لِي



"Ketika Adam melakukan kesalahan, dia berkata, Wahai Tuhanku, aku memohon kepadaMu dengan hak Muhammad untuk mengampuniku"



_____________________

Sebagai Bahan Perbandingan



Silahkan baca artikel di bawah ini;



Ada kemiripan antara faham "Nur Muhammad" dalam Tasawuf, "Firman" dalam Injil Yohanes, dan "Logos" dalam Filsafat Neo Platonisme.



Injil Yohanes 1 : 1-14 mengutip ajaran logos ini, menurut pengertian
Heraklitus, Stoa dan Platonis, isi kalimatnya sebagai berikut :



"Maka awal pertama adalah logos dan logos itu bersama-sama dengan Allah.
Logos juga Allah dan segala sesuatu dijadikan olehnya, segala suatu
yang telah terjadi. Dan logos itu telah menjadi Manusia dan tinggal
bersama kita"



KONSEP FILSAFAT YUNANI



Plato memberi Orpheus untuk mengatakan (Dalam Tim. I, 312.26 dan
seterusnya, dan 324.14 dan seterusnya, rujuk Proclus ibid., halaman
168).



…bahwa segala sesuatu tercipta dalam Zeus, setelah penelanan Phanes,
walaupun penyebab segala sesuatu dalam kosmos muncul terutamanya dan
dalam bentuk bersatu di dalamnya (sc. Phanes), mereka muncul secara
sekunder dan dalam bentuk tertentu dalam Demiurge. Matahari, bulan,
langit sendiri, segala elemen, dan Eros yang menjadi penyatu – semuanya
wujud sebagai satu kesatuan ‘yang bercampur bersama dalam perut Zeus’
(Orph. Dari 167b.7 Kern).



Orang Yunani, dari Parmenides, mengubah konsep itu kepada Monisme, yang
menjadikan Yang Esa hadir. Namun Proclus menunjukkan bahwa konsep-konsep
ini, khususnya Idea-idea yang berasal dari Kehendak Nous, mempunyai
asal-usul mereka dalam Chaldean Oracles (Kata-kata Hikmah Kasdim) (dari
37 Des Places):



Intelek Nous terpancar, melahirkan dengan kehendaknya yang tidak lelah
kepada Idea-idea berbagai bentuk; dan mereka keluar melayang dari sumber
tunggal ini Karena ini adalah nasihat dan pencapaian Nous. Namun mereka
dibagikan oleh api kebijaksanaan dan disebarkan di kalangan
makhluk-makhluk bijaksana yang lain. Karena tuan mereka telah meletakkan
di hadapan kosmos berbagai bentuk ini satu model berakal yang kekal;
dan kosmos berusaha sederhana untuk mengikuti jejak awalnya. Dan muncul
dalam bentuk yang ia ada dan dipenuhi dengan berbagai jenis Idea. Untuk
semua ini terdapat satu sumber, namun sementara mereka memecah keluar
banyak yang lain telah berpecah dan tersebar melalui jasad-jasad kosmos,
berkerumun seperti lebah sekitar ruangan-ruangan besar dunia, dan
berputar-putar dalam berbagai arah. Idea-idea bijaksana ini, yang keluar
dari sumber Nous, memegang pada kobaran api yang besar. Pada detik
utama waktu yang tidak terhenti. Sumber Nous yang utama dan serba
mencukupi ini telah memancar keluar Idea-idea generatif utama ini.



KONSEP KRISTIANI



PADA MULANYA ADALAH FIRMAN ( Yohanes 1:1-14)



1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

2. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.

3. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

4. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.

5. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. .

6. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes.

7. Ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.

8. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.

9. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.

10. Ia telah ada di dunia, dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.

11. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.

12. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi
anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.

13. orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging,
bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan
dari Allah.

14. Firman itu telah menjadi manusia,
diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya yaitu
kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai anak tunggal bapa, penuh
kasih karunia dan kebenaran.



Berbeda dengan penulis-penulis Injil lainnya, Yohanes tidak memulai
Injilnya dengan pengenalan langsung dari Yesus yang historis. Sebaliknya
ia menuntun pembacanya kepada Firman (bahasa Yunani 'LOGOS'),
yang dipersamakan dengan Yesus pada akhir prolognya. Tak dapat
disangkal, bahwa caranya menjurus kepada peristiwa-peristiwa historis
ini, mempunyai pengaruh besar pada tafsiran keseluruhan kitab. Justru
pengertian tentang arti "Firman" sebagaimana istilah ini dimengerti oleh
pembaca pertama Injil ini penting sekali, sekalipun ada beberapa
pendapat yang berbeda mengenai pernyataan ini. Satu tumpuan pendapat
yang kuat mempertahankan hubungan-hubungan ide itu dengan dunia
pemikiran Yunani. 'LOGOS' adalah kata Yunani yang searti dengan
"firman", kadang-kadang ditulis 'RHEMA'. Padanan kata Ibrani "DABAR",
berarti yang diucapkan maupun hal yang dikerjakan, atau suatu perkara.
Dalam sastra Yohanes, 'LOGOS' menunjukkan Firman yang berpribadi.
Istilah 'LOGOS' dipakai di kalangan para Stoa dalam menggambarkan
prinsip budi ilahi 'LOGOS SPERMATIKOS' yang menyebabkan bertumbuhnya
ciptaan alamiah. Ide ini lebih menyeluruh diperkembangkan selaku sesuatu
yang berdiri sendiri dimana ide itu digunakan selaku alat melalui mana
dunia diciptakan. Bahwa sebelum penciptaan, Firman telah ada. "Pada
mulanya adalah Firman", 'EN ARKHE EN HO LOGOS'. Pernyataan Yohanes bahwa
Firman itu adalah "hidup" ('ZOE') menyusul secara logis dari kegiatan
kreatif-Nya. Pandangan tentang Firman selaku sumber hidup adalah asasi
bagi Injil ini, karena Yohanes menyatakan tujuannya: agar pembaca
memperoleh hidup dalam nama-Nya.



Pada mulanya, sebelum dunia dijadikan, Firman sudah ada. Firman ada
bersama Allah dan Firman sama dengan Allah. Sejak semula ia bersama
Allah. Segalanya dijadikan melalui Dia, dan dari segala yang ada, tak
satupun dijadikan tanpa Dia. ( Injil Johanes : 1 : 1-3)







Injil Yohanes 1 : 1-14






KONSEP TASAWUF (YANG KELIRU) DALAM ISLAM



Bandingkan konsep Kristiani dan Neo Platonis dengan Hadits-hadits palsu (
مَوْ ضُوْع ) dan Hadits yang tidak jelas asal usulnya ( لاَ اَصْلَ لَهُ
) di bawah ini !



Sebelum dunia dijadikan Nur Muhammad sudah ada, segalanya dijadikan
melalui Nur Muhammad, Segalanya dijadikan melaui Dia, dari segala yang
ada, tak satupun dijadikan tanpa Dia. (Kitab Daqoiqul Akbar – Al Imam
Abdurrahman bin Ahmad Qodhi)



إِنَّ اللهَ خَلَقَ رُوْحَ النَّبِي صَلىَ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ
زَاتِهِ وَ خَلَقَ العَا لَمَ بِأَسْرِهِ مِنْ رُوْحِ محُمَّدٍ صَلَى اللهُ
عَلَيْهِ وَ سَلَّم



"Bahwa Allah menjadikan Ruh Nabi Muhammad ( Nur Muhammad ) daripada
Dzat-Nya. Dan dijadikan Alam seluruhnya dari pada Ruh Nabi Muhammad (Nur
Muhammad)" ( Al Hadits, bagaimana Matan dan Sanadnya ? )



خَلَقْتُ الأَ شْيَاءَ ِلأَجْلِكَ وَخلَقْتُكَ ِلأَجْلِى



"Aku jadikan sesuatu adalah karenamu ya Muhammad, dan aku jadikan kamu adalah aku"



أَنَا مِنَ اللهِ وَالمُؤْمِنُوْنَ مِنِّى



"Aku yang pertama dijadikan, (yakni Nur Muhammad), dan sekalian mu'min adalah daripadaku"



اَوَّلُ مَا خَلَقَ اللهُ نُوْرُ نَبِيِّكَ ياَ جَابْر



" Pertama yang dijadikan Allah adalah Cahaya Nabimu (Nur Muhammad), Wahai Jabir "



خَلَقْتُ نُوْرَ مُحَمَّدٍ إِثْنَى اَلْفِيْنَ سَنَةٍ قَبْلَ خَلَقْتُ آ دَمَ



"Kujadikan Nur Muhammad 2000 tahun sebelum kujadikan Adam"



اِنَّ اللهَ قَبَضَ قَبْضَةً مِنْ نُوْرِهِ فَقَالَ لَهَا : كُوْنِي مُحَمَّدًا



"Sesungguhnya Allah menggenggam segenggam cahaya, lalu berfirman, Jadilah engkau Muhammad" !



لمَاَّ اقْتَرَفَ آدَمُ الْخَطِيْئَةَ قَالَ : يَا رَبِّ أَسْاءَ لُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدِ لِمَا غَفَرْ تَ لِي



"Ketika Adam melakukan kesalahan, dia berkata, Wahai Tuhanku, aku memohon kepadaMu dengan hak Muhammad untuk mengampuniku"



Coba anda bandingkan Kata Sabda, Firman, atau Logos dengan Nur Muhammad di atas !



PANDANGAN ISLAM YANG SEBENARNYA



Bahwa hanya Malaikat yang diciptakan dari "Nur",
sedangkan manusia di ciptakan asalnya adalah dari "Tanah". Apakah Nabi
Muhammad termasuk Malaikat ? Padahal Nabi dilahirkan seperti manusia
biasa. Maka Allah menyuruh Nabi Muhammad mengatakan :




قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ



Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". (QS. Al Kahfi : 110)



Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan Abdu bin Humaid,
berkata Abdu: Telah mengkhabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu Rafi'
berkata: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengkhabarkan
kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah berkata:
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "



Malaikat diciptakan dari cahaya (nur), Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan (ciri-cirinya) untuk kalian." (HR. Muslim No. 5314)



Hadits palsu tersebut juga bertentangan dengan hadits Shahih ini:



إن أول ما خلق الله تعالى القلم، فقال له: اكتب، فجرى في تلك الساعة بما هو كائن إلى يوم القيامة



"Sesungguhnya, pertama-tama yang diciptakan Allah Ta'ala adalah qalam (pena), lalu Allah berfirman kepadanya : Tulislah ! Maka ditulislah pada saat itu apa yang terjadi sampai hari kiamat." (HR. Ahmad)



"Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan oleh Allah adalah PENA, dan Allah memerintahkannya untuk menulis segala sesuatu yang akan terjadi". (HR. Abu ya'la 1/123, Baihaqi dalam Asma' was Shifat hal. 271)





Dari mana asalnya Nur Muhammad:

http://www.facebook.com/note.php?saved&&suggest&note_id=127766300599887#!/note.php?note_id=105851776124673&id=100000123637137&ref=mf




Kembali kita menyoroti Buku Awaluddin Ma'rifatullah Wa Ma'rifaturrasul



Lima Alam Perpindahan Diri [Silahkan dilihat pada kitab halaman 17]



Di Alam Permulaan



Diri di alam permulaan ia terletak pada sulbi seorang laki-laki yakni seorang bapak kita, ianya bernama AHMAD dengan pujinya : هو, هو, هو



Apabila ia ingin berpindah alam, maka terlebih dahulu Allah akan
mengirimkan birahi kepada seorang laki-laki maka timbullah rasa rindu
dendam untuk mengadakan hubungan batin dengan istrinya.



Di Alam Perasaan



Setelah seorang laki-laki diberikan birahi, maka timbullah nafsu untuk
mengadakan persenggamaan yakni junub. Pasa waktu inilah terpindahnya si AHMAD dari alam perasaan yakni di dalam rahim seseorang ibu yang bernama TARA'IB, maka berpindahlah ia dengan namanya MUHAMMAD, zikirnya : الله الله الله





Maka dzikir di alam permulaan digabungkan dengan dzikir di alam perasaan menjadi bunyinya : هو الله



Maka inilah dzikir penyempurnaan junub. Demikian di antara sulbi dan
tara'ib menjadi rahasia, yang bunyi firman-Nya (QS. At Taa riq : 7) :



يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَائِبِ



Maka dengan ini istri akan mengandung, dan selama mengandung Sembilan
bulan Sembilan hari, maka Allah menyempurnakan nama-Nya dalam Asmaul
Husna 99 dan untuk mencukupi pada yang seratus maka Allah tambahlah
sehari lagi maka dengan ini waktu si MUHAMMAD akan berpindah ke alam ketiga.



Di Alam Perkiraan



Apabila sampai saatnya Sembilan bulan sepuluh hari si MUHAMMAD dalam rahim: لااله الا الله



Nah, di alam dunia inilah si ABDULLAH akan memperkirakan di antaranya perbuatan jahat atau perbuatan baik. Kalau ia dapat mempertahankan namanya ABDULLAH maka selamatlah untuk memasuki alam ke empat.



Di Alam Kenyataan



Apabila saat waktunya telah tiba bagi si ABDULLAH
akan berpindah ke alam ke empat yakni saat hari kematian, inilah juga
hari Hakkul Yaqin ini juga yang bernama Alam Kenyataan. Pada inilah si ABDULLAH dinamakan MUHTADAR, nafas tinggal lagi di kerongkongan.



Apabila si ABDULLAH selama di
Alam Perkiraan banyak mengerjakan segala amal perbuatan yang baik-baik
maka di saat-saat menghadapai Sakaratul Maut si ABDULLAH tetap tenang dengan dzikir khusus. Dan sebelum ia menghembuskan nafas yang terakhir, maka ia tinggalkan dulu dzikir ini ; محمد رسول اللة



Inilah dzikir penyempurna yang menjadi kalimat sempurna لااله الا الله محمد رسول اللة



Si ABDULLAH pun berpindah kea lam kenyataan yaitu memasuki Alam Barzah, inilah yang bernama : Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun. Maka si ABDULLAH berganti nama dengan Insan Kamil, kembali kepada dzikirnya : الله الله الله



Di Alam Pertimbangan



Setelah memasuki Alam Barzah yakni alam kenyataan kemudian akan
berpindah ke Alam Pertimbangan, maka Allah yang menentukan yakni
terlebih dahulu melalui hari-hari yang ditentukan yaitu hari Yaumil
Kiamah. Yakni dihancurkan semesta alam, kemudian diadakan hari
berbangkit yakni dihidupkan kembali seluruh makhluk.



Kemudian diadakan hisab dan seluruh hamba-hamba Allah dihimpun di Padang Mahsyar di hadirat Allah Robbul Jalil, pada saat itu INSAN KAMIL berubah sekali lagi yaitu serupa ADAM yang sempurna sesuai janji Allah.



Maka selamatlah kita mulai sekarang bagi mereka yang bertubuh ADAM untuk memasuki rahmat dan nikmat Allah yang ditentukan-Nya. Amiin.



Nah, marilah mulai sekarang kita menjaga LIMA NAMA, yaitu : AHMAD, MUHAMMAD, ABDULLAH, INSAN KAMIL dan ADAM. Insya Allah kita akan mendapatkan kemenangan dunia dan akhirat. Perhatikan firman Allah :



يَوْمَ لا يَنْفَعُ مَالٌ وَلا بَنُونَ إِلا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ



Selanjutnya pada halaman 27;



Sebelas Potongan Al Qur'an



Yang sebelas potongan ini lebih dulu kita ketahui yang kesemuanya ada
terletak pada diri pribadi kita, marilah di sini akan diterangkan satu
demi satu letak dan maknanya;



1. Alif Lam Mim الم [terletak pada ubun-ubun]



2. Yaa Siin يس [terletak pada sulbi]



3. Qaaf ق [ terletak pada pusat]



4. Kaaf Haa Yaa 'Ain Shaatكهيعص [ terletak pada lubang hidung kiri]



5. Alif Lam Raa الر [terletak pada lubang hidung kanan]



6. Thaa Haa طه [terletak pada mata kanan]



7. Thaa Sin Mim طسم [terletak pada mata kiri]



8. Thaa Sin- Thaa Sin Mim- Alif Lam Mim طس - طسم - الم[terletak pada mulut]



9. Shaad ص [terletak pada telinga kanan]



10. Haa Mim حم[terletak pada telinga kiri]



11. Nuun ن [terletak antara hamba dan Allah, rahasia alam malakut]



Keterangan dzikir yang harus dibaca;



* الرَّحْمَنُ لا اله الا هويحي ويميت



* يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ



* قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ



* كل من عليها فان



* الذى خلقك فسو ك فعد لك



* لا يَمَسُّهُ إِلا الْمُطَهَّرُونَ



* فى كتاب مكنون



* جزاء بما كانو يعملون



* عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا عِبَادُ اللَّهِ يُفَجِّرُونَهَا تَفْجِيرًا



* حذائق واعنابا



Seluruhnya dibaca dengan cara mendzikirkannya sebanyak 40 kali.



Yang sangat penting dan harus diamalkan supaya menjadi manusia ma'rifat
ialah tiga (3) potongan al Qur'an yang masing-masing potongan diamalkan
sepuluh malam, seperti :



-Alif Laam Mim > diamalkan sepuluh malam



-Yaa Sin > diamalkan sepuluh malam



-Qaf > diamalkan sepuluh malam



Adapun tujuh potongan ayat ini, karena ia di dalam alam malakut cukuplah
kita amalkan di dalam kita selesai sembahyang fardlu dijadikan wirid
atau zikir masing-masing menurut kemampuan kita saja, sebagai berikut;



كهيعص -الم -طه -طسم -طس -طسم -الم -ص -حم



Lihat halaman 35;





Syair Saraba Ampat



Allah jadikan saraba ampat Syariat Thoriqat Hakikat Makrifat Menjadi satu di dalam khalwat Rasanya nyaman tiada tersurat



Huruf Allah ampat banyaknya ALIF `itibar dari pada Zat-Nya LAM AWAL dan AKHIR sifat dan asma HA isyarat dari ap`al-Nya



JIBRIL - MIKAIL malaikat mulia Isyarat sifat JALAL dan JAMAL IZRAIL - ISRAFIL rupa pasangannya `Itibar sifat QAHAR dan KAMAL



JABAR - AIL asal katanya Bahasa Suryani asal mulanya Kebesaran Allah itu artinya JALALULLAH bahasa Arabnya



NUR MUHAMMAD bermula nyata Asal jadi alam semesta Saumpama api dengan panasnya Itulah Muhammad dengan Tuhannya.



Api dan banyu tanah dan hawa Itulah dia alam dunia Menjadi awak barupa rupa Tulang sungsum daging dan darah



Manusia lahir ke alam insan Di alam Ajsam ampat bakawan Si TUBANIYAH dan TAMBUNIYAH URIAH lawan Si CAMARIAH



RASA dan AKAL, DAYA dan NAFSU Didalam raga nyata basatu AKU meliputi segala liku Matan hujung rambut ka ujung kuku



TUBUH dan HATI, NYAWA - RAHASIA Satu yang zhohir amat nyatanya Tiga yang batin pasti adanya ALAM SHOGHIR itu sabutnya



MANI-MANIKAM-MADI dan MADZI Titis manitis jadi manjadi Si Anak Adam balaksa kati Hanya tahu Allahu Rabbi



Ka-ampat ampatnya kada tapisah Datang dan bulik kepada Allah Asalnya awak dari pada tanah Asalpun tanah sudah disyarah



Dadalang Simpur barmain wayang Wayang asalnya si kulit kijang Agung dan Sarun babun dikancang Kaler bapasang di atas gadang



Wayang artinya si bayang-bayang Antara kadap si lawan tarang Samua majaz harus dipandang Simpur balalakun hanya saorang



SAMAR, BAGUNG si NALAGARING Si JAMBULITA suara nyaring ampat isyarat amatlah panting Siapa handak mencari haning



________________



Catatan saya [pengelola blog];



1. Syair ini sangat jelas dengan famam Nur Muhammad dan Wihdatul Wujud



2. Memasukkan usur agama Hindu ke dalam syair tersebut antara lain ada istilah SEMAR, BAGONG, PETRUK dan GARENG.[lihat : Samar = Semar. Bagung = Bagong. Nalagaring = Gareng. Jambulita = Petruk]



Selanjutnya lihat kitab tersebut pada halaman 50;



Wasiat Khusus



Pertama

Apabila sampai saat yang Allah tentukan untuk diri pribadi kami kembali
kehadirat Allah Robbul Jalil, maka kami amanatkan agar supaya jenazah
kami dimakamkan di Pekuburan Khusus, watas pribadi sendiri di Samarinda.



Kedua

Rawatlah jenazah kami menurut Ahlussunnah wal Jama'ah



Ketiga

Kepada anak-anak dan darah daging kami, juga murid-murid yang ikhlas
ridho, hendaklah berkabung selama 7 hari dan malamnya untuk berhadiah
dengan membaca Al Qur'an, Tahlil dan lain-lain.



Ke empat

Apabila cukup selama 40 hari dalam pengkebumian jenazah kami, supaya
kepada anak-anakku semua bermufakatlah kepada murid-muridku yang ikhlas
da ridho agar membangun sebuah kubah pada makam kami secara sederhana.
Lihatlah contoh kubah yang sudah kami rancangkan.



Ke lima

Semoga kepada anak-anakku dan murid-muridku yang benar menjaga Amanahku
ini serta melaksanakannya, Semoga Allah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya.



Yang menjadi sorotan saya [pengelola blog] adalah perintah membangun sebuah kubah di atas makam, sedangkan Rasulullah sangat melarang perbuatan tersebut.






Contoh Kubah. silahkan dilihat gambar pada buku tersebut di halaman. 51.



Agar lebih jelasnya, silahkan dibaca artikel ini;



Meninggikan kuburan lebih dari satu jengkal



Sebagian kaum muslimin meninggikan kubur melebihi dari hal yang
dibolehkan agama. Hal ini mungkin disebabkan karena mereka belum
memahami tuntunan agama atau karena ada unsur lain seperti ingin
menunjukkan bahwa orang tersebut seorang yang mulia.



“Dari Abu Hayyaaj al-Asady, ia berkata: Berkata kepadaku Ali bin Abi
Tholib radhiyallahu ‘anhu: Maukah engkau aku utus untuk melakukan
sesuatu yang aku juga diutus oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam untuk melakukannya? Jangan engkau tinggalkan sebuah patung
melainkan engkau hancurkan. Dan tidak pula kuburan yang ditinggikan
kecuali engkau datarkan.” [HR.Muslim]



“Dari Tsumamah bin Syufai, ia berkata: Aku pernah bersama Fudholah bin
Ubaid di negeri Romawi ‘Barudis’. Lalu meninggal salah seorang teman
kami. Maka Fudholah menyuruh untuk mendatarkan kuburannya. Kemudian ia
berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyuruh
untuk mendatarkannya.” [HR.Muslim]



Menembok dan mencat kuburan



Di antara kebiasan buruk yang bisa membawa kepada sikap pengkultusan
kuburan adalah menembok dan mencat kuburan bahkan ada yang mengkramik
atau dilapisi Marmer. Di samping hal tersebut diharamkan dalam agama,
termasuk pula membuang harta kepada sesuatu yang tidak ada manfaatnya.
Dan yang lebih ditakutkan adalah akan terfitnahnya orang awam dengan
kuburan tersebut. Sehingga mereka menganggap kuburan tersebut memiliki
berkah dan sakti.



Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang dengan tegas
menembok dan mencat kuburan dalam sabda beliau (yang artinya):



“Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam melarang mencat kubur, duduk diatasnya dan membangun di
atasnya.” [HR.Muslim]



Yang dimaksud dengan membangun dalam hadits tersebut adalah umum,
sekalipun hanya berbentuk tembok saja. Apalagi membuatkan rumah untuk
kuburan dengan biaya banyak sebagaimana telah dilakukan sebagian
orang-orang yang jahil.



Berkata Imam asy-Syafi’i rahimahullah: “Aku melihat para ulama di Makkah
menyuruh menghancurkan apa yang dibangun tersebut.” Al-Manawy berkata:
“Kebanyakan ulama Syafi’iyyah berfatwa tentang wajibnya menghancurkan
segala bangunan di Qorofah (tanah pekuburan) sekali pun kubah Imam kita
sendiri Syafi’i yang dibangun oleh sebagian penguasa.



Membangun rumah untuk kuburan



Sebagian orang ada pula yang mambangunkan rumah untuk kuburan. Bahkan
kadang kala biayanya cukup besar. Ini adalah salah satu bentuk
penyia-nyiaan dalam penggunaan harta. Mungkin orang yang melakukan hal
tersebut berasumsi bahwa si mayat mendapat naungan dan nyaman dalam
kuburnya. Sesungguhnya tidak ada yang dapat memberikan kenyamanan dalam
kubur kecuali amalan sendiri, walau seindah apa pun kuburan seseorang
tersebut.



“Ibnu Umar melihat sebuah tenda di atas kubur Abdurrahman. Maka ia
berkata: “Bukalah tenda tersebut wahai Ghulam (anak muda), maka
sesungguhnya yang melindunginya hanyalah amalannya.”



Duduk dan makan di kuburan



Bentuk lain yang merupakan jalan membawa kepada pengkultusan kuburan
adalah kebiasaan sebagian orang mendatangi kuburan pada momen-momen
tertentu. Seperti mau masuk bulan suci Ramadhan, Lebaran atau masa
setelah panen. Mereka berbondong-bondong ke kuburan dengan membawa tikar
dan makanan. Lalu sesampai di kuburan membentangkan tikar dan duduk
bersama-sama. Dilanjutkan dengan rangkaian acara tahlilan dan do’a
setelah itu ditutup acara makan bersama. Jika hal tersebut kita timbang
dengan ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam, maka sungguh sangat bertolak belakang sama sekali. Jangankan
untuk tahlilan dan makan bersama, duduk saja tidak diperbolehkan.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berikut ini
(yang artinya):



“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Telah bersabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam: "Sungguh salah seorang kalian duduk di
atas bara api lalu membakar baju sehingga tembus ke kulitnya lebih baik
daripada ia duduk di atas kuburan.” [HR.Muslim]



Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari [seorang ulama besar dari Banjarmasin, yang bermazhab Syafi'i] dalam kitabnya Sabilal Muhtadin, beliau mengatakan : "Makruh memutihkan kuburan dengan kafur. Haram membikin sesuatu bangunan di atas kuburan seperti kubah atau bangunan seperti rumah atau pagar di atas kuburan . [Sabilal Muhtadin, Bab Jenazah hal. 736-737]



Imam Syafi'i
dalam kitabnya Al Umm, berkata : "Saya menyukai bahwa tidak ditambahkan
pada kuburan tanah yang lain. Dan tiada mengapa bahwa ada pada kuburan
itu tanah yang lain, apabila ditambahkan padanya tanah yang lain, maka
ia tinggi sekali. Saya menyukai bahwa ditinggikan kuburan atas permukaan
bumi sejengkal atau kira-kira sejengkal. Saya menyukai bahwa tidak dibangun kuburan
dan tidak dikapurkan. Karena yang demikian itu menyerupai hiasan dan
kebanggaan. Dan tidaklah kematian itu tempat salah satu dari keduanya.
Saya tidak melihat kuburan orang-orang Muhajirin dan Anshar itu
dikapurkan." [Kitab Al Umm, bab "Apa Yang Akan Ada Sesudah Dikuburkan",
hal. 216]



Sumber: Larangan Duduk, Menembok [membangun] dan Mencat Kuburan :

http://www.facebook.com/home.php#!/note.php?note_id=113305532045964&id=100000123637137&ref=mf




Wallahu a'lam



resent by : Anwar Baru Belajar



Sumber : Kitab Risalah Waliyullah Dan Wasiat Akhir, KH. Muhammad Saman Al Banjari. Pengurus Pusat Majelis Ta'lim MA'RIFATULLAH WA MA'RIFATURRASUL, Samarinda.






 

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Menyorot Kekeliruan Ajaran MA'RIFATULLAH WA MA'RIFATURRASUL dalam Kitabnya "Risalah Waliyullah Dan Wasiat Akhir" [Bedah Buku]"

  1. Ber istigfarlah sebanyak yang engkau mampu, sesungguhnya engkau dalam fitnah yang kejam terhadap hamba yang jauh lebih tau rahasia tuhan. Tak selamanya akal kita tuhan kan, mengerti lah bahwa engkau dalam kekeliruan yang teetumpu pada akal dan ilmu. Astagfirullah

    BalasHapus